WELCOME TO MY BLOG

ENJOY THE BLOG (^^,)

Minggu, 05 Februari 2012

Sistem AC (Air Conditioner)

Kompresor
BERFUNGSI sebagai alat yang mengkompresikan gas refrig­erant atau sering disebut freon ke dalam kondesor. Kompresor di gerakkan oleh belt yang berhubungan dengan putaran mesin. Makanya, perlu sedikit perlakuan khusus, agar umur komponen dapat lebih panjang. Seperti saat mengaktifkan AC, putaran mesin tidak boleh lebih dari 2.000 rpm. Begitu pula setelah AC aktif, putaran mesin sebaiknya tak lebih dari 4.000 rpm. Ini untuk mencegah terjadinya kemacetan kompresor. Dengan rpm tinggi, gesekan yang terjadi akan meningkat dan membuat komponen bergerak di dalamnya memuai kalau hendak ngebut, matikan saja AC. Tanda awal dari kerusakan dapat dideteksi dari bunyi kasar pada kompresor. Tapi agar lebih pasti, dapat dicek di bengkel khusus AC untuk mengukur tendangan kompresi yang mampu dihasilkan.


Kondensor
Di peranti ini, pelepasan panas pada sistem penyejuk kabin dilakukan. Freon bersuhu panas dikompresi agar cair kembali. Makanya, kisi pada kondesor menjadi perhatian saat perawatan berkala. "Minimal 3 bulan sekali, harus dibersihkan dengan cara disemprot air," ujar Tannal Ghandra, spesialis AC dari bengkel Vent's di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bila lalai dilakukan, kondesor akan sulit melepas panas. Lemahnya extra-fan juga berpengaruh pada tingginya suhu kondesor. Bila didiamkan terus, hembusan dingin AC di kabin akan berkurang dan dapat pula menyebabkan saluran di dalam kondensor mampat akibat oli yang mengering. Kondensor yang mengalami kebocoran ringan masih dapat ditambal dengan las aluminium.
Katup Ekspansi
PERANTI yang melekat pada evaporator ini berfungsi mengubah freon menjadi gas. Semakin baik daya semprotnya, akan membuat AC semakin dingin. Karena itu, kebersihan freon menjadi penting. Tersumbatnya katup ekspansi dapat mengakibatkan AC menjadi kurang dingin. Apabila didiamkan dapat berakibat mampat dan merusak komponen AC lainnya.


Evaporator

FUNGSINYA terbalik dengan kondensor. Di bagian inilah, hembusan udara dingin yang Anda rasakan berasal. Diubahnya kembali cairan freon menjadi gas oleh proses ekspansi, membuat evaporator kehilangan tekanan dan menjadi dingin. Evaporator yang dingin, lantas diterpa embusan angin yang berasal dari fan. Kebersihan karpet mobil juga perlu diperhatikan. Sebab, kotoran di karpet sangat potensial terisap blower AC dan akan bersarang pada evaporator. Dampaknya, kisi-kisi yang tertutup oleh kotoran membuat embusan menjadi berkurang dan mempercepat terjadinya korosi pada evaporator. Makanya, perlu dirawat setiap 30.000­-35.000 km atau setahun sekali. Evaporator juga dapat ditambal dengan las alumunium bila mengalami kebocoran ringan.


Thermostat

LETAKNYA menempel pada evaporator dan berfungsi sebagai licth yang memutuskan atau menyambungkan arus listrik ke kompresor. Thermostat ini terintegrasi oleh pengatur suhu ruangan. Bila suhu yang diinginkan telah tercapai, maka peranti ini akan menon-aktifkan kerja kompresor.
Refrigerant Dry
FUNGSINYA sebagai saringan di dalam sirkulasi sistem AC sebelum di salurkan ke katup ekspansi. Makanya perlu diganti setiap 100.000 km untuk mobil baru dan 60.000 km untuk mobil lawas. Untuk lebih pastinya, Anda dapat melihatnya pada sign glass. Bila mulai kecoklatan, berarti kondisinya telah kotor dan perlu diganti sebelum mampat. "Suhu pada refrigerant dry juga dapat dijadikan patokan kondisi AC. Bila dingin, berarti telah mampat," saran Suwartono, ahli dari bengkel AC makmur Jaya, Semarang.


Deteksi Kebocoran
KEBOCORAN pada sistem AC merupakan kerusakan yang sering terjadi. Dampak yang pertama kali dirasakan, tidak dinginnya sistem penyejuk kabin di kendaraan. Hal ini bisa terjadi mengingat pipa sambungan pada komponen di sistem AC menggunakan sil karet. Cara yang paling mudah mendeteksinya dengan mem­perhatikan terdapatnya lelehan oli di tempat terjadinya kebo­coran. Bila mesin jarang diber­sihkan, maka debu akan melekat pada lelehan tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar